Thursday, 26 September 2019

Menghadapi Wawancara



Tips Menghadapi Wawancara Secara Offline



    1.  Persiapkan diri
Membuat daftar pertanyaan-pertanyaan umum yang cenderung diberikan pada saat wawancara kerja dapat membantu dalam  memberikan jawaban yang lebih tepat. Siapkan pertanyaan dan jawaban yang menurut anda (bayangkan diri anda sebagai direksi perusahaan) sesuai. Jika pertanyaan tersebut keluar pada saat wawancara pasti akan dengan lancar dalam menjawab pertanyaan tersebut.

    2.  Perlihatkan poin plus 
Persiapkan nilai-nilai plus (siapkan 3-5 poin) yang menjelaskan alasan mengapa anda pantas diterima, dan menyatakan kemampuan-kemampuan anda untuk posisi yang sedang diincar. Dengan menunjukkan nilai lebih anda, tentu akan membantu perusahaan untuk memastikan bahwa anda adalah calon yang sesuai.

    3.  Manfaatkan waktu dengan maksimal
Ketika seorang pegawai mewawancarai anda, maka sebaiknya manfaat waktu anda semaksimal mungkin, berikan jawaban yang jelas jika anda memang benar benar ingin diterima tanpa berbelit belit.
Ketika waktu telah ditetapkan maka anda haruslah fokus terhadap apa yang dipertanyakan usahakan jangan sampai anda gugup karena akan membuat jawaban anda tidak maksimal.
Seorang pewawancara bisa memutuskan anda diterima atau tidak dalam waktu tersebut sehingga berhati hatilah ketika menjawab.

    4.  Bawalah cv diri anda
Membawa resume ketika anda melakukan wawancara dapat membantu pewawancara untuk mereferensi kembali pengalaman studi atau bekerja anda. Dengan cara ini tentu dapat menghemat waktu untuk anda dalam memberikan jawaban yang sesuai dengan resume dan dapat mengalihkan respon jawaban kepada poin-poin positif yang dimiliki.

    5.  Kenalilah perusahaan tempat melamar
Mengetahui seluk beluk perusahaan tempat anda melamar sangatlah penting karena perusahaan akan mempekerjakan calon yang telah mengerti perusahaan tersebut. Dengan mengenali perusahaan yang diinginkan.

    6.  Gerak-gerik dan bahasa tubuh yang sesuai
Pewawancara akan memperhatikan mulai dari momen anda masuk ke dalam ruangan wawancara. Pakaian yang anda kenakan, jabat tangan yang diberikan hingga kontak mata dapat menjadi penilaian kesuksesan suatu wawancara. Fokuskan pewawancara pada kualitas yang anda miliki untuk posisi pada perusahaan.


Tips Menghadapi Wawancara Secara Online



     1.  Cek apakah koneksi internet dan sarana pendukung lainnya siap digunakan?
Hal pertama yang perlu anda persiapkan adalah koneksi internet yang stabil dan sarana pendukung lainnya dalam kondisi yang baik. Hal ini untuk mencegah tidak terjadinya gangguan teknis komunikasi.
Koneksi internet yang anda miliki mungkin akan lancar digunakan untuk browsing atau menjelajah media sosial. Namun, apakah cukup lancar digunakan untuk video call?
Anda perlu memastikan hal tersebut. Untuk memberikan kesan profesional, siapkan alat pendukung presentasi sebaik mungkin. Mulai dari gadget yang digunakan, speaker atau headset, aplikasi pendukung video, pencahayaan, hingga lainnya yang dapat memengaruhi kualitas wawancara online.

     2.  Pilih lokasi yang baik
Pilihlah lokasi atau tempat untuk wawancara online. Tidak ada batasan di mana anda bisa melakukan wawancara online.
Hindari public acces, semisal kafe, restoran, dan lainnya. Sebab akan banyak gangguan yang bisa mengganggu kelancaran wawancara online yang anda lakukan. Jika perlu, gunakan latar belakang dinding sebuah ruangan sehingga menghindari adanya gangguan-gangguan dari orang yang lewat.
Duduklah di depan jendela ataupun dengan pencahayaan yang mengarah ke wajah. Dengan begitu, nantinya dapat menerangi wajah anda meskipun ruangan dalam kondisi gelap.

     3.  Menjaga penampilan
Meskipun dilakukan  secara online, tetap perhatikan penampilan anda. Sesuaikan pakaian yang anda gunakan dengan karakter dari perusahaan tersebut. Dengan begitu, nantinya anda terkesan lebih profesional. Atau setidaknya gunakan baju formal layaknya wawancara tatap muka.
Posisikan diri sebaik mungkin mulai dari tampilan di kamera hingga bahasa tubuh yang juga akan dinilai oleh pewawancara
Pastikan posisi kamera sudah benar dan membuat wajah terlihat dengan jelas. Posisikan kamera agar pas dengan wajah dan memperlihatkan kesan profesional di dalam dirimu. Usahakan agar pewawancara bisa melihatmu setengah badan atau sebatas siku. Duduklah dengan tegak dan tenang, jangan terlalu dekat dengan kamera.

4. Lihatlah ke arah kamera, bukan melihat wajah pewawancara atau justru sibuk memerhatikan diri sendiri di layar kamera
Kebanyakan orang menatap lawan bicaranya di layar komputer mereka. Padahal, untuk melakukan imitasi kontak mata dalam percakapan video call, kamu harus menatap ke arah kamera komputermu. Apalagi jika kamu terlalu sibuk memandangi diri sendiri di pojok layar komputer. Selain pewawancara akan menilaimu narsis, terlalu sering memandangi diri sendiri juga akan membuatmu menjadi kurang konsentrasi dalam melakukan presentasi atau menjawab pertanyaan. Boleh sesekali memandang diri sendiri untuk mengoreksi posisi, namun lebih banyaklah menatap pewawancara ke arah kamera.

Referensi :


Wednesday, 17 July 2019

The Example of Tenses.



   
   
     1.    Present Tense
·         She drinks milk every morning
·         Dia(pr) minum susu setiap pagi
     Reason : This sentence use present tense and contains V1 + s (drink + s) because of adverb of time, that is “every morning”.
     2.    Present Tense, stative
·         I appreciate your decision
·         Aku hargai keputusanmu
     Reason : This sentence contains stative verb “appreciate” because it is describe a state or situation and not an action.
3.    Present Tense, stative verb
·         I love it when you call me señorita
·         Aku suka saat kamu memanggilku señorita
     Reason : This sentence contains stative verb “love” because because it is describe a state or situation and not an action, but describe someone feeling.
     4.    Present Perfect Tense
·         Diana has worked in Magelang since 2010
·         Diana telah bekerja di Magelang sejak 2010
     Reason : This sentence use present perfect and contains has + V3 (has + worked) because adverb of time that is “since”.
     5.    Present Perfect Tense
·         She rain hasn’t stopped crying
·         Dia(pr) masih belum berhenti menangis
     Reason : The sentence uses present perfect and contains has + V3 (has + stopped) because the time isn’t shown on the sentence.
     6.    Present Future Tense
·         Rani will doing her homework
·         Rani akan mengerjakan tugas rumahnya
     Reason : The sentence use present future because use the word “will” that’s mean the action still hasn’t been done.
     7.    Present Continous Tense
·         They are dancing at the ballroom right now
·         Saat ini mereka sedang berdansa di ruang dansa
     Reason : The sentence uses present continous and contains V1 + ing (dance + ing) because adverb of time that is “right now”.
     8.    Persent Continous Tense
·         I am going to your home tomorrow
·         Aku akan pergi ke rumahmu besok
     Reason : The sentence uses present continous and contains V1 + ing (go + ing) because adverb of time that is “tomorrow”.
     9.    Combined 2 Tenses with “After”
·         I went to theater after I had finished my homework
·         Aku pergi ke teater setelah aku selesai mengerjakan tugas rumahku
     Reason : The sentence combine with two tenses and seperate by the word of “after”. The first sentence use past perfect tense, and the second is using simple past tense.
     10.  Combined 2 Tenses with “While/When”
·         While Rudi was studying at school, his sister was practicing dancing
·         Ketika Rudi belajar di sekolah, adik perempuannya belajar menari
     Reason : The sentence combine with two tenses. Both sentence are using past continous tense and combined with the word “While”.

Friday, 11 January 2019

Economic System In Indonesia


Best Economic System in Indonesia

In this advanced era, Indonesia can be regarded as a country that have a good opportunities in the growth of its economic system. The large amount of labor and infrastructure that has improved quite well, made Indonesia's economic system also increase. The existing economic system can be developed and adapted to the current conditions of Indonesia while still adhering to the Pancasila and the 1945 Constitution. Indonesia's economic system will always increase depending on how the government accumulates various indicators. Such as encouraging private investment, infrastructure development efforts and it is estimated that investment can contribute quite a lot. Young scholars also may not focus on being to be an employees, but must be brave to become a young entrepreneurs. Keep in mind, to improve Indonesia's economic system there must be an effort from the government. In addition, the community must also support the government to make it happen. The resources that are owned must also be utilized well for the welfare of the community and a better future for the country.



Indonesia Economic System in Soekarno's Era

In the period of the 1950s Indonesia adopted a guidance development model in economic management, with a basic pattern of Growth with Distribution of Wealth where the role of the central government was very dominant in regulating economic growth (planned universal development). This model was not successful, because the complexity of the economic, social, political and security problems faced by the government and wanted to be resolved together and simultaneously. The culmination of the failure of old-order economic development was a hyper inflation that reached more than 500% at the end of 1965. Indonesia didn't fully adapted the capitalist economic system, but also integrated it with economic nationalism. An inexperienced government still interferes in production activities that affected many people. Plus political turmoil, resulting in instability in the country's economy. Almost all of the economic programs of the Soekarno government failed in the middle of the road. A guided economic system requires all elements of the Indonesian economy to became instruments of the revolution. In a guided economy, economic activity is emphasized in the concept of mutual cooperation and kinship as formulated in Article 33 of the 1945 Constitution.

Tuesday, 29 May 2018

Leadership.


Pengertian Kepemimpinan
Leadership atau Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.


Peranan Kepemimpinan
Tiap oraganisasi yang memerlukan kerjasama antar manusia dan menyadari bahwa masalah manusia yang utama adalah masalah kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan praktis. Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang sebagai syarat suksesnya seoran gpemimpin. Dalam tingkatan ilmiyah kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi, bukan sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang. Maka diadakanlah suatu analisa tentan gunsur-unsur dan fungsi yang dapat menjelaskan kepada kita, syarat-syarat apa yang diperlukan agar pemimpin dapat bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda-beda.
Fungsi yang utama adalah membantu kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja secara lebih efisien dalam peranannya sebagai pelatih seorang pemimpin dapat memberikan bantuan-bantuan yang khas. Yaitu :
·         Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.
·         Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja.
·         Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
·         Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama dengan kelompok.
·         Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.

Selain itu, dalam ajaran Islam manusia juga diciptakan sebagai khalifah (pemimpin) di bumi.
Salah satu tugas manusia dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 30:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS. Al Baqarah [2]: 30)
Ayat tersebut menjelaskan tentang rencana Allah Swt. menciptakan manusia adalah diberi mandat sebagai khalifah atau wakil Allah Swt. untuk mengelola bumi. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik maka yang harus dilakukan adalah bekerja dengan baik, bekerja dengan baik saja tentu tidak cukup tetapi juga harus dengan semangat yang tinggi. Semangat inilah yang disebut dengan etos.
Ayat lain yang juga menjelaskan tentang tugas manusia sebagai khalifah dijelakan dalam surat Faathir ayat 39:
هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: “Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.” (QS. Faathir [35]: 39)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa setiap orang bertugas membangun dunia dan berusaha memakmurkannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk Allah Swt. Apapun fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan sosialnya; apakah dia penguasa atau rakyat biasa, penguasa atau pekerja, dan lain-lain. Manusia sejak awal telah diberi potensi oleh Allah Swt. untuk dapat melakukan tugas tersebut. Dan potensi itu tidak diberikan kepada makhluk selain manusia. Inilah yang menjadikan manusia memperoleh kehormatan dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Kesimpulan
Ditiap-tiap individu yang dilahirkan, sudah sepantasnya apabila ia memiliki jiwa kepemimpinan. Bukan hanya untuk memimpin orang lain, melainkan memimpin diri sendiri menuju sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Kepemimpinan juga jangan sampai disalah artikan. Memimpin bukan hanya sekedar memberi perintah kepada yang lain, tetapi turut serta dalam komando yang diperintahkan agar tercapainya suatu tujuan agar maksimal.
Sebagai mahasiswa, jiwa pemimpin merupakan salah satu yang harus ada pada dirinya. Agar tidak mudah diperintah oleh orang lain dan juga dapat mengarahkan ke hal yang lebih baik. Sebagai contohnya, apabila terdapat kerja kelompok, dapat dipastikan salah satu dari anggota tersebut memiliki jiwa kepemimpinan yang lebih menonjol, sehingga dapat menuntun teman-temannya agar pekerjaan terselesaikan dengan baik dan maksimal. Dan anggota kelompok lainnya yang tidak begitu menonjol jiwa kepemimpinannya, dapat memberi saran yang dapat membuat pekerjaan jauh lebih baik lagi. Ketua kelompokpun sudah seharusnya menyaring saran dan masukan yang terbaik dari anggota kelompoknya. Hal yang harus dihindari apabila merasa jiwa pemimpinnya lebih menonjol adalah, memberi perintah kepada yang lain tapi dirinya sendiri tidak melakukan pekerjaan apapun. Atau dengan kata lain, melemparkan tugas kepada anggota karena ia merasa menjadi pemimpin yang tidak harus ambil pusing dengan kegiatan yang lain.

Referensi:


Monday, 28 May 2018

Klaim Asuransi



Pengertian Asuransi

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.


Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992
Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim pada masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Contohnya: seorang pasangan membeli rumah seharga Rp100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.

Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:
"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.”

No Claim Bonus
Dengan manfaat yang dapat dirasakan pemegang polis, masih saja sedikit orang tertarik mengasuransikan kesehatannya. Kerap kali alasan “uang saya tidak akan kembali jika saya tidak pernah klaim” menghalangi beberapa orang untuk memakai asuransi kesehatan. Padahal, uang yang ada dalam asuransi kesehatan tadi dapat diperoleh kembali meski tidak pernah klaim atau yang dikenal dengan no claim bonus. Namun, hal ini tergantung perjanjian dalam polis asuransi.

Ada beberapa perusahaan asuransi yang memberlakukan no claim bonus, biasanya maksimum 25% premi nasabah (tertanggung) kembali kalau satu tahun periode polis sebelumnya tidak mengajukan klaim. Tapi, fitur no claim bonus ini tidak berlaku untuk semua produk.
Terkait premi,  apakah artinya uang yang kita bayarkan tidak akan kembali sebesar jumlah yang sudah disetorkan?
Jawabannya adalah tidak! Sebab, yang harus ditekankan disini adalah asuransi merupakan produk proteksi, bukan investasi. Disinilah letak fungsi asuransi, yaitu melindungi kemungkinan biaya yang  dikeluarkan atas pertanggungan risiko yang terjadi.
Sayangnya, masih banyak masyarakat, bahkan mungkin kita salah satunya, yang menganggap atau mengasosiasikan asuransi sebagai bentuk investasi. Akhirnya, ketika diminta melakukan pembayaran premi,  kemudian premi tersebut hangus padahal kita tidak pernah klaim, maka kita pun merasa dirugikan.
Padahal, bila memang ada pengembalian, maka ada syarat dan aturan yang dipenuhi, serta persentase dan perhitungan tersendiri untuk melakukannya.
Lalu, apakah kita dirugikan?
Jelas tidak. Sebab, selama masa pertanggungan dan pembayaran premi, kita telah mendapatkan perlindungan dari risiko dari pihak asuransi. Jadi, bila tidak ada risiko sama sekali, bukan artinya kita dirugikan.
Jadi, bila ada sebuah asuransi memiliki program pengembalian  premi ketika tidak ada klaim, berapa jumlah uang yang bisa kembali?
Untuk menjawab hal tersebut, lagi-lagi akan tergantung dari fitur yang dimiliki oleh masing-masing produk. Pasalnya, tidak semua produk asuransi memberlakukan pengembalian premi ini. Walaupun ada yang memang memilikinya. Kita hanya perlu membandingkan, dan mengetahui tentang syarat dan ketentuan yang dimiliki sebuah perusahaan asuransi. Contohnya adalah Allianz MediCare, yaitu sebuah produk asuransi yang memberikan santunan kesehatan secara langsung dengan nominal atau dengan jumlah tertentu yang disesuaikan dengan premi yang dibayarkan oleh tertanggung.
Produk asuransi kesehatan dari Allianz ini memiliki program no claim bonus sebesar 25% dari premi yang di bayarkan. Untuk mendapatkan pengembalian premi tersebut, syaratnya kita wajib tidak pernah melakukan klaim selama 1 tahun polis.
Atau ada juga program pengembalian premi dari asuransi kecelakaan Cigna Executive Protection dari PT Asuransi Cigna. Asuransi ini memiliki no claim bonus dengan syarat dalam waktu 2 tahun tidak ada klaim, maka akan diberikan bonus 25% dari total premi yang dibayarkan.
Persentase pengembalian premi lebih besar dimiliki oleh Optima Medica, sebuah produk asuransi individu yang memberikan santunan harian apabila tertanggung mendapat perawatan di rumah sakit dari BNI Life.
Asuransi memberikan manfaat pengembalian premi pada akhir masa asuransi sebesar 50% dari total premi yang sudah dibayar apabila terjadi klaim, atau pengembalian premi pada akhir masa asuransi sebesar 75% dari total premi yang sudah dibayar apabila tidak pernah terjadi klaim.
Ternyata ada pula yang memiliki program pengembalian premi 100%, yaitu AIA Pundi Sehat Plus dari PT AIA Financial. Syaratnya, AIA akan mengembalikan 100% premi yang dibayarkan di akhir tahun ke-10, yang notabene adalah akhir masa kontrak polis. Jadi, setiap pengembalian premi, maka ada syarat dan ketentuan yang wajib diketahui.
Seperti telah diungkap sebelumnya, yang harus diperhatikan adalah tidak semua produk asuransi memiliki fitur pengembalian premi. Biasanya, sebuah produk yang tidak memiliki pengembalian premi akan menambahkan manfaat dengan banyaknya cakupan perlindungan yang dberikan.

Perusahaan yang Memiliki Fitur No Claim Bonus
Salah satu strategi perusahaan asuransi untuk menarik minat masyarakat adalah menambahkan fitur no claim bonusFitur ini memungkinkan Anda untuk memperoleh pengembalian premi jika tidak ada klaim dalam waktu tertentu.
Namun, perlu diketahui bahwa layanan ini tidak berlaku di setiap produk asuransi. Hanya beberapa perusahaan asuransi saja yang menawarkannya. Besar pengembalian premi pun beragam, mulai dari 20%, 25% hingga 100%. 
Lalu, produk asuransi apa saja yang memiliki fitur no claim bonus? Serta berapa besar pengembalian premi yang diberikan? Berikut ulasannya.

Asuransi Kesehatan

Beberapa perusahaan yang menawarkan fasilitas no claim bonus pada produk asuransi kesehatan antara lain:

  • Allianz Smart Health Maxi Violet memberikan pengembalian premi sebesar 20% jika pada tahun polis tidak ada klaim dan polis diperpanjang.
  • Mega Medicare Plus memberikan pengembalian premi sebesar 30% setiap 2 tahun.
  • Asuransi X-Tra Medika 25 dari CIMB Sun Life menjanjikan pengembalian premi (no claim bonus) sebesar 25% dari total premi yang dibayarkan setiap 3 tahun.
Ingin pengembalian premi yang lebih besar?

  • BNI Optima Medica akan mengembalikan premi Anda sebesar 50% pada akhir tahun polis jika sudah pernah melakukan klaim. Jika tidak pernah terjadi klaim, maka pengembalian premi pada akhir masa asuransi akan menjadi lebih besar, yaitu 75% dari total premi.
  • Asuransi Mandiri Jaminan Kesahatan dari AXA Mandiri akan mengembalikan premi hingga 100% jika polis Anda tetap aktif selama 5 tahun berturut-turut dan tidak ada klaim yang dibayarkan.

Asuransi Jiwa

Anda juga bisa menemukan fitur no claim bonus pada produk asuransi jiwa. Beberapa di antaranya adalah:

  • Asuransi Mandiri Secure Plan dari AXA Mandiri akan mengembalikan premi Anda sampai dengan 110% dari total premi yang dibayarkan jika tidak ada klaim dalam periode 10 tahun berturut-turut. Premi akan dikembalikan dalam 2 tahap: 50% di akhir tahun kelima dan 60% pada akhir masa pertanggungan (tahun ke-10).
  • Life Protector Plus dari Commonwealth Life. Asuransi ini memberikan perlindungan jika terjadi risiko meninggal dunia atau menderita cacat tetap total karena sakit atau kecelakaan. Namun, jika selama masa asuransi tidak terjadi klaim, Anda berhak memperoleh pengembalian premi sebesar 100%.
Produk lain yang menawarkan no claim bonus dalam asuransi jiwa ialah Manulife Term Saving Protection. Jika tertanggung hidup sampai dengan akhir masa pertanggungan, maka seluruh premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan kepada pemegang polis.

Asuransi Kendaraan

Meski tidak banyak,tapi fasilitas no claim bonus juga terdapat di produk asuransi kendaraan. Salah satunya adalah Asuransi Mobil Garda Oto dari Asuransi Astra.
Jika tidak ada klaim pada periode sebelumnya, Anda berhak mendapatkan potongan pembayaran saat perpanjangan polis. Potongan sebesar 7,5% diberikan untuk Garda Oto Konvensional dan potongan 5% plus bagi hasil untuk Garda Oto Syariah.

Referensi: