Tuesday, 22 November 2016

Akuntansi

Akuntan dalam Fungsi Manajemen

   Seorang akuntan di suatu perusahaan memiliki fungsi dan peran penting dalam menjalankan perusahaan. Karena bagaimanapun, setiap perusahaan pasti melakukan transaksi keuangan, baik di dalam perusahaan ataupun di luar perusahaan. Untuk menghandel bagian tersebut, perusahaan harus memiliki paling tidak satu orang akuntan yang bertugas mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga pemakai laporan keuangan yaitu pihak internal seperti manajer, dan pihak eksternal seperti investor, pemerintah, karyawan, dll. dapat mengetahui transaksi suatu perusahaan secara gamblang. Peran seorang akuntan dalam perusahaan cukuplah penting. Dengan adanya laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan, pemilik perusahaan juga akan tahu keuntungan yang diperoleh ataupun kerugian yang diperoleh perusahaan tersebut. Selain itu, pemilik pperusahaan juga dapat mengambil keputusan ekonomi dari hasil laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan sehingga arus ekonomi perusahaan tetap stabil. Dengan adanya laporan keuangan, perusahaan juga dapat memprediksi apa yang akan terjadi dengan melihat keadaan pasar. Sedangkan untuk karyawan, mereka dapat memperkiraan apakah suatu perusahaan masih dapat menggaji mereka dan memberi keuntungan bagi mereka. Untuk investor, ia dapat memperkirakan apakah perusahaan tersebut dapat memberi keuntungan baginya. Dan untuk pemerintah, pemerintah dapat melihat apakah suatu perusahaan sanggup untuk membayar pajak yang ditanggungkan kepada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peran seorang akuntan dalam memanajemen perusahaan sangatlah penting bagi kelangsungan ekonomi suatu perusahaan.

Makna yang Didapat dari Persamaan Akuntansi


   Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").

Persamaan Dasar Akuntansi Pengertian, unsur-unsur, Bentuk Persamaan, Fungsi, dan Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap persamaan dasar kuntansi dan penjelasan

HARTA = MODAL
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai investasi ke dalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
HARTA = UTANG + MODAL

atau

B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan 
P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.

Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang, sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di debet berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan menambah modal.   


Harta (assets):
Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan datang. Contohnya adalah: kas, piutang usaha,perlengkapan, tanah, gedung, dll.
Utang (liabilitiy)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Contoh: utang usaha, utang wesel, utang gaji, utang bunga, dll.

Modal (owners equity)
Merupakan sisa hak terhadap harta (SD) suatu perusahaan setelah dikurangi dengan pihak ketiga (liability). Dipengaruhi oleh: Revenues, expenses, investment, dan prive/ drawing/ withdrawal.


Unsur-unsur Kontinuitas

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
  1. Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  2. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
  3. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
  1. Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /    jumlah seluruh utang     x 100%
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.
  1. Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.


Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%
Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.


Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%
Ruang Lingkup Manajemen


  1. Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih di arahkan pada kegiatan Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan Manajemen Keuangan sama dengan Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan bisnis  memerlukan aset riil (real assets) dimana aset riil tersebut berupa Tangible assets :
  1. Aset lancar : Kas, Piutang, Persediaan
  2. Aset tetap  : mesin, pabrik, kantor, kendaraan
Dan dapat berupa aset tidak berwujud (Intangible assets) : keahlian teknis (technical expertise) merk dagang (trade mark), patent.  Untuk mewujudkan aset riil tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada
  1. Liability : Utang Dagang, Obligasi, Utang bank
  2. Equity  : Modal setor, Saham, Laba Ditahan
2.  Fungsi Manajemen Keuangan
Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi Manajemen Keuangan yaitu :
  1. Fungsi Penggunaan Dana (Alokasi)
  2. Fungsi Pendanaan (mencari sumber dana)
Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan fungsi-fungsi lain (pemasaran, Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi pengalokasian dan pendanaan didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan efektivitas.   Prinsip Efesiensi dalam pengalokasian dana berorientasi bahwa penggunaan dana pada investasi usaha diharapkan memberi keuntungan di masa yang akan datang,  sedangkan pada fungsi pendanaan bagaimana perusahaan mencari sumber modal dengan prasyarat dan biaya yang semurah-murahnya.

3.  Tujuan Perusahaan
Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus berorientasi pada tujuan perusahaan.  Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi tujuan mendirikan sebuah perusahaan.  Dalam beberapa teori disebutkan tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah tetapi belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya.  Tujuan perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian.  Jika hanya mengejar keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll, akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang tidak dapat dipastikan apakah perusahaan memperoleh keuntungan.

4.  Keputusan Keuangan
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value perusahaan, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa keputusan keuangan harus berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu meningkatkan value perusahaan.  Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.  Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan.  Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti.  Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian.  Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal.  Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhab investasi serta kegiatan usahanya.

3.  Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.  Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.  Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai,  stabilitas deviden, dividen saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar (repurchase stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.


Referensi:


No comments:

Post a Comment