Monday 28 November 2016

Perusahaan (2)


1.     
a. Pengertian Bonus
Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan.

b. Pengertian Gaji
Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam akun gaji.

c. Pengertian Upah
Upah adalah bentuk pembayaran yang diberikan oleh seseorang karena telah melakukan pekerjaan yang diberikan. Namun sifatnya hanya pada saat selesai melakukan pekerjaan yang diberikan. Tidak seperti gaji yang diberikan setiap satu bulan sekali.

d. Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi upahnya 10% dari hasil padi yang ditunai.


2.    2 Teori Tentang Upah

1.     Teori tawar manawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.
2.      Teori standar hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar hidup ini diartiakn cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan.


3.     
a. Pengertian Outsourcing
Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut

b. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

c. Pengertian Job Description
Job description merupakan panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Semakin jelas job description yang diberikan, maka semakin mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.
Deskripsi pekerjaan adalah penyataan tertulis mengenai gambaran suatu pekerjaan, kondisinya, dan hubungannya dengan bagian lain dalam organisasi.
Job description adalah bagian penting dari sistem pengembangan SDM. Ibarat navigator, job desc adalah peta yang menentukan arah, kemana harus berbelok, berapa kecepatan yang diperlukan dan seterusnya.

d. Pengertian Separation (Pemutusan Hubungan Kerja)
PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan. apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan karyawan.

4.    Tindakan Pemimpin Perusahaan untuk Menjaga Pesanan dari Konsumen

·         Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya.
·         Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja organisasi
·         Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui
·         Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya)
·         Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah disetujui
·         Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi,
·         Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi
·         Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.


Referensi:


Tuesday 22 November 2016

Akuntansi

Akuntan dalam Fungsi Manajemen

   Seorang akuntan di suatu perusahaan memiliki fungsi dan peran penting dalam menjalankan perusahaan. Karena bagaimanapun, setiap perusahaan pasti melakukan transaksi keuangan, baik di dalam perusahaan ataupun di luar perusahaan. Untuk menghandel bagian tersebut, perusahaan harus memiliki paling tidak satu orang akuntan yang bertugas mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga pemakai laporan keuangan yaitu pihak internal seperti manajer, dan pihak eksternal seperti investor, pemerintah, karyawan, dll. dapat mengetahui transaksi suatu perusahaan secara gamblang. Peran seorang akuntan dalam perusahaan cukuplah penting. Dengan adanya laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan, pemilik perusahaan juga akan tahu keuntungan yang diperoleh ataupun kerugian yang diperoleh perusahaan tersebut. Selain itu, pemilik pperusahaan juga dapat mengambil keputusan ekonomi dari hasil laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan sehingga arus ekonomi perusahaan tetap stabil. Dengan adanya laporan keuangan, perusahaan juga dapat memprediksi apa yang akan terjadi dengan melihat keadaan pasar. Sedangkan untuk karyawan, mereka dapat memperkiraan apakah suatu perusahaan masih dapat menggaji mereka dan memberi keuntungan bagi mereka. Untuk investor, ia dapat memperkirakan apakah perusahaan tersebut dapat memberi keuntungan baginya. Dan untuk pemerintah, pemerintah dapat melihat apakah suatu perusahaan sanggup untuk membayar pajak yang ditanggungkan kepada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peran seorang akuntan dalam memanajemen perusahaan sangatlah penting bagi kelangsungan ekonomi suatu perusahaan.

Makna yang Didapat dari Persamaan Akuntansi


   Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").

Persamaan Dasar Akuntansi Pengertian, unsur-unsur, Bentuk Persamaan, Fungsi, dan Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap persamaan dasar kuntansi dan penjelasan

HARTA = MODAL
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai investasi ke dalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
HARTA = UTANG + MODAL

atau

B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan 
P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.

Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang, sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di debet berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan menambah modal.   


Harta (assets):
Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan datang. Contohnya adalah: kas, piutang usaha,perlengkapan, tanah, gedung, dll.
Utang (liabilitiy)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Contoh: utang usaha, utang wesel, utang gaji, utang bunga, dll.

Modal (owners equity)
Merupakan sisa hak terhadap harta (SD) suatu perusahaan setelah dikurangi dengan pihak ketiga (liability). Dipengaruhi oleh: Revenues, expenses, investment, dan prive/ drawing/ withdrawal.


Unsur-unsur Kontinuitas

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
  1. Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  2. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
  3. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
  1. Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /    jumlah seluruh utang     x 100%
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.
  1. Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.


Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%
Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.


Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%
Ruang Lingkup Manajemen


  1. Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih di arahkan pada kegiatan Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan Manajemen Keuangan sama dengan Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan bisnis  memerlukan aset riil (real assets) dimana aset riil tersebut berupa Tangible assets :
  1. Aset lancar : Kas, Piutang, Persediaan
  2. Aset tetap  : mesin, pabrik, kantor, kendaraan
Dan dapat berupa aset tidak berwujud (Intangible assets) : keahlian teknis (technical expertise) merk dagang (trade mark), patent.  Untuk mewujudkan aset riil tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada
  1. Liability : Utang Dagang, Obligasi, Utang bank
  2. Equity  : Modal setor, Saham, Laba Ditahan
2.  Fungsi Manajemen Keuangan
Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi Manajemen Keuangan yaitu :
  1. Fungsi Penggunaan Dana (Alokasi)
  2. Fungsi Pendanaan (mencari sumber dana)
Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan fungsi-fungsi lain (pemasaran, Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi pengalokasian dan pendanaan didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan efektivitas.   Prinsip Efesiensi dalam pengalokasian dana berorientasi bahwa penggunaan dana pada investasi usaha diharapkan memberi keuntungan di masa yang akan datang,  sedangkan pada fungsi pendanaan bagaimana perusahaan mencari sumber modal dengan prasyarat dan biaya yang semurah-murahnya.

3.  Tujuan Perusahaan
Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus berorientasi pada tujuan perusahaan.  Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi tujuan mendirikan sebuah perusahaan.  Dalam beberapa teori disebutkan tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah tetapi belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya.  Tujuan perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian.  Jika hanya mengejar keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll, akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang tidak dapat dipastikan apakah perusahaan memperoleh keuntungan.

4.  Keputusan Keuangan
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value perusahaan, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa keputusan keuangan harus berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu meningkatkan value perusahaan.  Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.  Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan.  Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti.  Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian.  Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal.  Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhab investasi serta kegiatan usahanya.

3.  Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.  Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.  Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai,  stabilitas deviden, dividen saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar (repurchase stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.


Referensi:


Thursday 3 November 2016

Badan Usaha

A. Faktor-Faktor yang Menjadi Pertimbangan Untuk Memilih Bentuk Usaha yang Akan Didirikan


  1. Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan. Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil serta sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sehingga dalam menjalankan usahanya, ia tidak kelimpungan karena bidang tersebut tidak sesuai dengan keahliannya.
  1. Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab.
  1. Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
  1. Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
  1. Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi dalam perusahaannya. Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan menggunakan alat-alat produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari resiko kerusakan, cacat, dll.
  1. Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.
  1. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut ditempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  1. Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai warga Negara yang baik, pengusaha harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaries, pajak dan ijin domilisi.


 Dengan mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi yang jauh ke depan.


B. Peseorangan Menjadi Perseroan Terbatas

   Beberapa orang yang merupakan pendiri suatu perusahaan perseorangan terkadang kurang merasa nyaman dalam mengembangkan usahanya hanya seorang diri saja. Selain itu, keterbatasan ide, modal, serta channel pengusaha juga mendorong pengusaha perseorangan lebih memilih untuk bergabung dengan pengusaha lain dan merubah usahanya menjadi bentuk perseroan terbatas. Kelebihan dari perusahaan perseorangan tidak lebih banyak dibanding kelemahannya. Karena itu, beberapa pengusaha perseorangan yang kurag sukses dengan bisnisnya, memilih untuk bergabung dan mengubahnya menjadi PT. Perseron terbatas juga bisa dikatakan lebih baik dari pada perusahaan perseorangan. mangapa demikian?

   Hal tersebut karena di dalam perseroan terbatas, pembagian kerjanya lebih terrinci dibanding perusahaan perseorangan. Para pendiri PT juga dapat berbagi ide serta inovasi barang atau produk apakah yang akan mereka jual. Modal yang dikeluarkan juga bisa menjadi leboh ringan karena di dalam perusahaan tersebut paling tidak terdiri dari dua orang. Keuntungan yang diperoleh juga bisa lebih besar jika dibanding dengan perusahaan perseorangan. Terlebih lagi apabila ada investor yang ingin menanamkan modalnya di perseroan terbatas. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap laba perusahaan, tetapi produk atau perusahaan kita juga dapat lebih dikenal oleh orang banyak.


C.Bentuk Usaha Koperasi


    Koperasi adalah oraganisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan

   Sesuai dengan pengertiannya, hal tersebut cocok untuk rakyat Indonesia. Karena, koperasi itu sendiri lebih mementingkan kesejahteraan anggotanya. Maksudnya adalah, koperasi tidak terlalu mengharapkan keuntungan atau laba yang besar, tetapi asalkan anggotanya sejahtera. Koperasi juga memiliki prinsip gotong-royong, yang merupakan ciri khas rakyat Indonesia. Di dalam kepengurusan koperasi juga tidak ada yang namanya pemimpin ataupun anggota. Kekuasaan tertinggi dari koperasi itu sendiri adalah Rapat Angggota. Dimana seluruh anggota atau pengurus koperasi dapat menyuarakan suaranya untuk kemajuan koperasi yang dijalankan. Modal yang diperoleh koperasi juga berasal dari iuran bersama para anggota koperasi. Iuran tersebut telah ditetapkan nominalnya sehingga tidak memberatkan anggota. Namun apabila anggota ingin menambahkan jumlah iuran wajib, hal tersebut juga dapat dilakukan. Hal tersebut biasanya dinamakan Iuran Sukarela. Apabila ada keuntungan dari penjualan koperasi, hal tersebut juga menjadi hak anggotanya. Biasanya disebut dengan SHU atau kepanjangannya adalah Sisa Hasil Usaha. SHU ini biasanya dibagikan pada akhir tutup buku, SHU diporel dari selisih seluruh pemasukan atau penerimaan total dikurangi dengan seluruh biaya.

Prosedur dari koperasi sangatlah mudah dan tidak membingungkan. Karena itu, koperasi cocok dengan keadaan rakyat Indonsesia.


D. Bentuk Usaha yang Cocok pada Masa Ini


   1. Usaha Kuliner
Bentuk usaha kuliner yang dimaksud disini adalah bentuk usaha kuliner yang kreativ serta penuh inovasi. Maksudnya adalah, dekorasi tempat makan haruslah menarik perhatian konsumen. Dekorasi tersebut bisa ditemakan, seperti bertema kartun, negara, ataupun yang lainnya. Selain itu bentuk dari makanan yang disajikan juga harus dapat membuat konsumen tertarik dan penasaran. Serta fasilitas yang ada di dalamnya juga harus dapat membuat konsumen betah berlama-lama dan merekomendasikan kepada teman-temannya. Namun terlepas dari hal tersebut, kualitas rasa makanan juga harus tetap nomor satu.

  2. Transportasi Online
Di zaman yang serba teknologi sekarang ini juga telah merambah ke dunia transportasi. Dengan adanya usaha transportasi oniline, sang pengusaha telah memudahkan konsumen untuk mendapatkan transportasi. Namun, hal tersebut haruslah mencangkup keamanan serta kenyamaan konsumen saat berkendara.

  3. Online Shop
Lagi-lagi usaha ini berbasiskan online atau internet. Karena memang saat ini internet sudah tidak asing lagi. Dewasa ini, para konsumen tidak mau kerepotan dengan harus mendatangi dan menenteng barang belanjaannya. Sehingga mereka lebih memilih berbelanja secara online yang nantinya barang akan dikirim oleh penjual melalui kurir. Pembayaran biasanya dilakukan dengan mentransfer uang melalui atm. Perlu diperhatikan, saat melakukan transaksi seperti ini, baik penjual maupun pembeli harus tetap waspada terhadap penipuan.

  4. Barang-barang Unik
Pada saat ini orang-orang seperti berlomba-lomba dalam hal mengoleksi ataupun hanya memiliki barang yang mereka anggap unik, atau lebih parahnya lucu. Barang-barang tersebut dapat menarik perhatian konsumen apabila sang produsen mampu berinovasi dengan kreatif. Contoh barang yang saya maksud disini adalah seperti slime dan squishy yang sedang ngetrend saat ini.

  5. Pernak-pernik Gadget
Di zaman yang sudah sangat modern ini, peran gadget dalam kehidupan kita sudah cukup berpengaruh. Dengan banyaknya tipe handphone serta tablet, para konsumen harus pandai dalam memproduksi pernak-pernik gadget. Para konsumen yang tak pernah lepas dari gadget biasanya sangat membutuhkan berbagai pemanja untuk hanphonenya, seperti: powerbank, casing, pelindung kabel, anti gores, dll. Pernak-pernik tersebutlah yang harus produsen pikirkan, bagaimana agar produknya yang paling laku dipasaran.


Referensi: